MATERI
PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
Dasar Pemilihan
Materi Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat
Menurut
Piaget dalam (Desmita, 2011: 104) Anak usia Sekolah Dasar (SD) sudah memiliki
kemapuan untuk berpikir melalui urutan sebab-akibat dan mengenali banyaknya
cara yang bisa ditempuh dalam menghadapi permasalahan yang dialaminya. Struktur
kognitif mereka pun semakin berkembang seiring dengan makin tingginya jenjang
pendidikan yang mereka tempuh. Namun, dengan struktur kognitif yang semain
berkembang jika dilihat dari sisi usia, anak usia SD masih menyukai hal-hal
yang berbau imajinasi atau khayalan. Berangkat dari pemikiran ini, materi
menyimak sebuah cerita (cerita rakyat) dapat diturutsertakan ke dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia karena dalam cerita rakyat siswa SD dapat turut memikirkan hubungan
sebab-akibat dalam sebuah cerita yang mengandung banak unsur imajinasi.
Bahan
pembelajaran menyimak cerita rakyat ini haruslah dilandasi kriteria valid,
bermanfaat, menarik, dan sesuai dengan tingkat kematangan intelektual siswa.
Valid mengandung arti bahwa bahan itu dapat digunakan sebagai alat ukur tingkat
pencapaian tujuan. Apabila tujuannya
dimaksudkan untuk memperoleh pengalaman, maka bahan yang diajarkan lebih
menekankan pada faktor penikmatan dibandingkan pengetahuan.
Bahan
yang diajarkan pun harus memiliki nilai manfaat bagi siswa. Artinya, dari bahan tersebut siswa dapat
mengambil sisi positif berupa pengalaman, pengetahuan, dan pembelajaran hidup
yang terkandung dalam cerita rakyat. Agar
hal ini dapat tercapai, maka bahan (cerita rakyat) yang disampaikan haruslah
menarik perhatian siswa. Cerita rakyat
yang disajikan adalah cerita yang sesuai dengan usia siswaSD kelas 5 dan 6
(berkisar 10-11 tahun), pengetahuan dan perkembangan kejiwaan, memancing
munculnya daya tanggap, daya imajinasi, daya pikir dan daya rasa mereka. Bahan cerita pun hendaknya berada dalam batas
intelektual siswa. Artinya, cerita yang
disajikan tidak begitu rumit (kompleks) namun tidak juga terlalu ringan
mengingat pada usia ini tahun tingkat kognitif siswa sudah mulai tinggi.
Materi
Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat
Apabila
dikelompokkan, maka materi pembelajaran menyimak yang berupa cerita dapat
dibagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.
Pertama, materi cerita berdasarkan great
books atau bahan yang diambil dari cerita-cerita rakyat yang dianggap menonjol
atau terkenal. Misalnya seperti cerita Malin Kundang, Tangkuban Perahu dan lain
sebagainya. Kedua, materi cerita
berdasarkan daerah tempat Sekolah Dasar itu berdiri. Apabila Sekolah Dasar itu berada di daerah Jawa
(katakan saja Banyuwangi), maka cerita yang disajikan adalah Asal-usul
Banyuwangi. Ketiga, materi cerita
berdasarkan tema. Tema dapat dipilih
sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu.
Misalnya saja saat itu sedang dalam bulan Desember, maka cerita rakyat
yang disajikan bisa saja berasal dari tema hari ibu.
PROSES
PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
Pembelajaran
menyimak cerita rakyat memerlukan proses mulai dari menyiapkan metode, strategi
dan langkah-langkahnya. Hal ini sangat
penting karena masing-masingnya dapat menentukan keberhasilan dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Metode
Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat
Ada
dua metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat yakni
metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung yang dimaksud adalah
siswa diajak langsung berhadapan dengan sebuah cerita rakyat dengan harapan
mereka dapat mengakrabi, merespon dan menghayati isi cerita. Sedangkan metode tidak langsung dilakukan
dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang menunjang. Dalam kegiatan penunjang, maka cerita rakyat
tidak disajiakan secara langsung atau pembelajaran tidak terfokus pada menyimak
cerita rakyat saja. Cerita bisa
disajikan di sela-sela pembelajaran lain sebagai intermeso.
Strategi
Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat
Strategi
pembelajaran diperlukan untuk memperoleh hasil yang efektif dan efisien dalam menyimak
cerita rakyat. Adapun strategi yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut: mendengarkan atau menyimak,
identifikasi, tanya jawab atau diskusi dan tugas.
Langkah-Langkah Menyimak
Cerita Rakyat
Guru
berperan penting dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran menyimak cerita
rakyat demi tercapainya tujuan belajar. Oleh
karena itu, langkah-lagkah pembelajaran yang dipilih hendaknya tidak begitu
menyulitkan siswa sehingga siswa mudah menangkap pokok permasalhan yang ada
dalam cerita. Langkah-langkah yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut.
Pertama, guru dapat memberikan introduksi untuk mencairkan suasana dan membuat
hubungan antara siswa dengan guru menjadi lebih akrab sehingga siswa memperoleh
kesan nyaman ketika nanti akan disuguhkan materi cerita. Misalnya saja guru
menanyakan “Apa kabar?”, “Bagaimana keadaan kalian, sudah lelah ya?” dan lain
sebagainya. Lalu guru mulai menggiring
siswa ke arah materi dengan memperkenalkannya seperti,”Nah kalau kalian sudah
lelah, saya punya sebuah cerita menarik yang akan mengusir rasa lelah kalian”. Sedikit kata-kata persuasi dapat menarik
minat siswa untuk mulai menyimak materi.
Kedua,
setelah siswa setuju dan mulai penasaran dengan cerita apa yang akan disajikan
guru, maka guru dapat memulai menyajikan ceritanya. Ketiga,
setelah cerita usai siswa diajak untuk tanya jawab atau diskusi sekitar isi
cerita mulai dari siapa saja dan sifat-sifat tokohnya, latar cerita,
amanat apa yang terkandung dalam isi cerita dan tanggapan-tanggapan siswa
mengenai isi cerita. Keempat, guru menyimpulkan hasil diskusi dan memberikan
alasan-alasan mengapa materi ini diberikan kepada siswa.
MEDIA/ALAT
PERAGA PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
Media
atau alat peraga dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran menyimak
cerita rakyat. Ada beberapa media yang
dapat digunakan saat menyajikan cerita.
Guru dapat secara langsung bercerita dengan memperagakan gerakan-gerakan
tokoh yang diceritakan dengan
sekali-sekali menyuguhkan humor anak-anak agar siswa tidak bosan. Guru dapat pula menggunakan media
gambar-gambar runtutan peristiwa yang ada dalam cerita untuk membangun
imajinasi siswa. Selain itu, media penyampaian yang lebih mudah adalah dengan
menayangkan keseluruhan cerita secara utuh melalui LCD dengan dukungan sound system. Biasanya banyak sekali
beredar video-video kartun yang berisi cerita-cerita rakyat.
EVALUASI
PEMBELAJARAN MEYIMAK CERITA RAKYAT
Evaluasi
diperlukan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam
pembelajaran menyimak cerita rakyat. Cara evaluasi yang dapat diapakai adalah
dengan memberikan tugas. Guru dapat
kembali menyajikan sebuah cerita rakyat yang berbeda dari sebelumnya untuk
disimak oleh siswa. Setelah cerita
selesai, siswa diberi tugas untuk mengidentifikasi tokoh beserta sifat-sifatnya,
latar cerita dan amanat yang terkandung di dalamnya. Tugas yang diberikan dapan berupa tulisan
mapupun secara lisan. Secara tulisan, maksudnya siswa menuliskan hasil
identifikasi yang diperoleh dari cerita.
Sedangkan secara lisan berarti siswa dapat menceritakan kembali isi
cerita di depan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, 2011. Psikologi
Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar