Pemerolehan bahasa kedua memiliki kesinambungan dengan pemerolehan bahasa pertama. Istilah pemerolehan bahasa kedua atau second language aqcuisition adalah pemerolehan yang bermula pada atau sesudah usia 3 atau 4 tahun. Ada dua cara yang berbeda, berdikari, dan mandiri bagi orang dewasa mengenai pengembangan kompetensi dalam bahasa kedua. Pertama, pemerolehan bahasa merupakan proses yang bersamaan dengan cara anak-anak. Mengembangkan kemampuan dalam bahasa pertama mereka. Pemerolehan bahasa merupakan proses bawah sadar. Para pemeroleh bahasa tidak selalu sadar akan kenyataan bahwa mereka memakai bahasa untuk berkomunikasi. Kedua, untuk mengembangkan kompetensi dalam bahasa kedua dapat dilakukan dengan belajar bahasa. Anak-anak memperoleh bahasa, sedangkan orang dewasa hanya dapat mempelajarinya. Akan tetapi ada hipotesis pemerolehan belajar yang menuntut bahwa orang-orang dewasa juga memperoleh bahasa. Dengan kata lain, kemampuan memperoleh bahasa tidaklah hilang pada masa puber. Orang-orang dewasa juga dapat memanfaatkan sarana pemerolehan bahasa alamiah yang sama seperti yang dipakai anak-anak.
Cara pemerolehan bahasa kedua dapat dibagi dua cara, yaitu pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin dan pemerolehan bahasa kedua secara alamiah. Pemerolehan bahasa kedua terpimpin diajarkan kepada pelajar dengan menyajikan materi yang sudah dipahami. Materi bergantung pada kriteria yang ditentukan oleh guru. Strategi-strategi yang dipakai oleh seorang guru sesuai dengan apa yang dianggap paling cocok bagi siswanya. Pemerolehan bahasa kedua secara alamiah adalah pemerolehan bahasa kedua/asing yang terjadi dalam komunikasi sehari-hari, bebas dari pengajaran atau pimpinan guru. Tidak ada keseragaman cara. Setiap individu memperoleh bahasa kedua dengan caranya sendiri-sendiri. Interaksi menuntut komunikasi bahasa dan mendorong pemerolehan bahasa. Dua ciri penting dari pemerolehan bahasa kedua secara alamiah atau interaksi spontan ialah terjadi dalam komunikasi sehari-hari, dan bebas dari pimpinan sistematis yang sengaja.
Pemerolehan bahasa kedua merupakan hal yang penting bagi tiap individu untuk bisa berinteraksi dengan baik di lingkungannya. Bagi sebagian besar anak Indonesia, bahasa Indonesia bukan bahasa pertama mereka, melainkan bahasa kedua, atau ketiga. Pengenalan/penguasaan bahasa Indonesia dapat terjadi melalui proses pemerolehan atau proses belajar. Proses pemerolehan terjadi secara alamiah, tanpa sadar, melalui interaksi tak formal dengan orang tua dan/atau teman sebaya, tanpa bimbingan. Proses belajar terjadi secara formal, disengaja, melalui interaksi edukatif, ada bimbingan, dan dilakukan dengan sadar. Bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2) didapat bersama-sama atau dalam waktu berbeda. Jika didapat dalam waktu yang berbeda, bahasa kedua (B2) didapat pada usia prasekolah atau pada usia Sekolah Dasar. Bahasa kedua (B2) dapat diperoleh di lingkungan bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2). Jika diperoleh di lingkungan bahasa pertama, bahasa kedua dipelajari melalui proses belajar formal; jika didapat di lingkungan bahasa kedua, bahasa kedua didapat melalui interaksi tidak formal, melalui keluarga, atau anggota masyarakat bahasa kedua.
Perbedaan pemerolehan bahasa pertama dengan pemerolehan bahasa kedua :
No. | Pemerolehan Bahasa Pertama | Pemerolehan Bahasa Kedua |
1. 2. 3. | Diperoleh sejak lahir. Merupakan komponen yang hakiki dari perkembangan kognitif dan sosial seorang anak. Didapat dari hasil meniru penuturan orang lain. | Diperoleh setelah bahasa pertama diperoleh. Terjadi sesudah perkembangan kognitif dan sosial seorang anak sudah selesai. Didapat dari hasil belajar. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar